Model Arsitektur Pohon Rauh (Altingia excelsa) sebagai Pencegah Erosi dan Konservasi Tanah dan Air
Model Arsitektur Pohon Rauh (Altingia excelsa) sebagai Pencegah Erosi dan Konservasi Tanah dan Air
Sebagai Tugas Mata Kuliah Arsitektur Pohon 2018
Dosen : Atus Syahbuddin
Nama : Anandio M. Ardana (08146)
Halo, dalam artikel kali ini, kita akan membahas mengenai Model Arsitektur Pohon Rauh (Altingia excelsa) sebagai Pencegah Erosi dan Konservasi Tanah dan Air. Pohon memiliki berbagai bentuk model arsitektur pohonnya tersendiri, salah satunya model arsitektur rauh. Model rauh ini terdapat kelebihannya, salah duanya, pencegah erosi dan sebagai konservasi tanah dan air. berikut merupakan artikel tersebut.
Pengertian Model Arsitektur Pohon
Pengertian dari model arsitektur pohon adalah konstruksi dari bentuk suatu pohon sebagai hasil pola pertumbuhan dari pohon itu sendiri yang bersifat dari gen pohon itu sendiri. Unsur unsur dari arsitektur pohon terdiri dari pola pertumbuhan batang, percabangan dan pembentukan puncak terminal (Halle dan Oldeman, 1975).
Model Arsitektur Rauh
Model arsitektur pohon rauh adalah model arsitektur yang dimana memiliki bentuk batang monopodial, pertumbuhan cabang rithmic (berirama), cabang orthotropic, pertumbuhan bersifat unlimited, bunga lateralis. model arsitektur pohon rauh memiliki contoh, yakni: Para, Sukun, Araucaria, Tusam, Simpur, Puspa, dan Rasamala (Wiyono, 2009).
Rasamala (Altingia excelsa) merupakan tanaman yang dimana evergreen, hermaphrodite (punya alat kelamin jantan dan betina di satu pohon), pohon yang memiliki ketinggian 40 – 60 m, batang lurus dan monopodial, dengan tinggi batang bebas cabang 20 – 35 m dari atas tanah, dengan tajuk bulat, dan memiliki batang abu-abu yang berlikuk-likuk (Orwa, dkk. 2009).
Dikarenakan bentuk batang yang berliku liku, sangat cocok sebagai pencegah erosi dan konservasi tanah dan air. Hal ini didukung oleh karakteristik (morfologi) tekstur kulit batang yang beralur atau berlikuk likuk ke samping serta strukturnya, yang menyebabkan air lebih lama tertahan pada batang ditambahkan bentuk kanopi yang rapat, lapisan tajuk yang tebal dan lebar pada rasamala. Sehingga, dalam aplikasi lapangannya, rasamala merupakan salah satu spesies tumbuhan lokal yang sesuai untuk merehabilitasi dan merestorasi lahan-lahan hulu yang terdegradasi dan dapat berfungsi lagi sebagai kawasan penyangga dan resapan air untuk daerah-daerah hilirnya (Nuraeni, 2014).
Sekian artikel mengenai Model Arsitektur Pohon Rauh (Altingia excelsa) sebagai Pencegah Erosi dan Konservasi Tanah dan Air. Dijelaskan mengenai pengertian model arsitektur pohon, penjelasan model arsitektur rauh, dan kegunaan model arsitektur rauh sebagai pencegah erosi dan sebagai konservasi tanah dan air. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kekritisan anda semuanya.
Sumber:
Halle F, dan RAA Oldeman. 1975. An Essay on the Architecture and Dynamics of Growth of Tropical Trees. Malaysia : Penerbit Universiti Malaya.
Nuraeni, Eni, Dede Setiadi, dan Didik Widyatmoko. 2014. Kajian Arsitektur Pohon dalam Upaya Konservasi Air dan Tanah: Studi Kasus Altingia excelsa dan Schima wallichii di Taman Nasional G. Gede Pangrango. Jurnal Biologi Indonesia. Vol 10, No 1.
Orwa C, A Mutua, Kindt R , Jamnadass R, S Anthony. 2009. Agroforestree Database:a tree reference and selection guide version 4.0. Diakses pada 18.45. http://www.worldagroforestry.org/sites/treedbs/treedatabases.asp)
Wiyono. 2009. Arsitektur Pohon. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.